MAKALAH
“KASUS YANG BERKAITAN DENGAN PENINGKATAN PROGRAM
TERBARU PADA KESEHATAN ANAK “
Untuk
memenuhi tugas mata kuliah Ilmu
Kesehatan Masyarakat
Dosen pembimbing:
Siti Asiyah, S.Kep.Ns, M.Kes.
KELAS: 1B
Nama Anggota Kelompok :
1. Nurul Ainina (1202200056)
2. Dinar Putri K.A (1202200067)
3. Rochmawati R (1022200068)
4. Hesti Nugrahani (1202200069)
5. Binti
Qudsiyah (1202200097)
6. Agustin
Habib A. (1202200098)
7. Elok Puspa Merdeka (1202200099)
8. Yafenti Faladi Aulyandini (1202200100)
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MALANG
PRODI KEBIDANAN KEDIRI
TAHUN AJARAN 2012/2013
KATA PENGANTAR
Penulis ucapkan puji syukur
kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan rahmat, taufik, hidayah, dan
karuniaNya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah “Kasus
yang Berkaitan dengan Peningkatan Progran Terbaru pada Kesehatan Anak” dengan baik dan lancar.
Makalah ini dapat diselesaikan berkat dorongan dan perhatian dari berbagai
pihak. Untuk itu, pada kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih
kepada:
1.
Ibu
Siti Asiyah, S.Kep.Ns,M.Kes. selaku dosen Kesehatan Masyarakat yang telah membimbing
pembuatan makalah ini.
2.
Orang
tua yang telah memberi pengertian, perhatian, dukungan, semangat, dan doanya
dalam mengerjakan makalah ini.
3.
Perpustakaan
Poltekkes Kemenkes Malang Prodi Kebidanan Kediri selaku narasumber yang telah
membantu dalam hal peminjaman buku untuk melengkapi materi makalah ini.
Semoga bantuan, doa, dan kebaikan Bapak/Ibu mendapat imbalan
dari Tuhan Yang Maha Esa. Penulis menyadari bahwa makalah ini masih kurang
sempurna. Untuk itu, kritik dan saran yang membangun sangat diharapkan agar
makalah ini menjadi lebih baik.
Demikian makalah ini penulis buat. Penulis berharap agar
makalah ini dapat bermanfaat khususnya dalam dunia pendidikan.
Kediri,
14 Maret 2013
Penulis
DAFTAR
ISI
HALAMAN JUDUL ....................................................................................i
KATA PENGANTAR ...................................................................................ii
DAFTAR ISI .................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang ......................................................................................1
1.2 Rumusan
Masalah .................................................................................1
1.3 Tujuan
.....................................................................................................2
BAB II TINJAUAN
TEORI
2.1 Pengertian Imunisasi..............................................................................2
2.2 Tujuan Imunisasi......................................................................................2
2.3 Macam-macam Imunisasi...................................................................... 2
2.4 Jenis Imunisasi.........................................................................................3
2.5. Mekanisme Imun dalam Proses Pencegahan Penyakit........................5
BAB III TINJAUAN KASUS
3.1 Mekanisme Imun dalam Proses
Pencegahan Penyakit.........................7
BAB IV PEMBAHASAN.............................................................................9
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan ............................................................................................11
5.2 Saran .......................................................................................................11
DAFTAR
PUSTAKA.....................................................................................12
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.
Dalam upaya untuk meningkatkan derajat
kesehatan terutama bayi dan anak, maka di perlukan upaya kesehatan seperti
peningkatan terhadap upaya pencegahan suatu penyakit dan peningkatan terhadap
pelayanan pengobatan. Untuk memenuhi tujuan tersebut
pemerintah harus memberikan pelayanan yang terbaik.
Untuk mewujudkan peningkatan derajat
kesehatan bayi dan anak ini perlu adanya sumber daya manusia yaitu
tenaga kesehatan misalnya dokter, bidan, perawat dan dsb
yang profesional. Sarana
dan prasarana yang memadai dan alat-alat yang tersedia sesuai dengan kebutuhan
masyarakat untuk pelayanan kesehatannya apabila dari komponen di atas kurang maka
pelayanan kesehatan yang diberikan akan kurang berkualitas.
B.
Rumusan Masalah.
Berdasarkan latar belakang di atas dapat dirumuskan masalah
sebagai berikut:
a. Apa
Pengertian dari imunisasi?
b. Apakah
tujuan dari imunisasi?
c. Apa
saja macam-macam dari imunisasi?
d. Apa
saja jenis-jenis imunisasi?
e. Bagaimana
mekanisme imunisasi?
C.
Tujuan.
Berdasarkan Rumusan masalah di atas dapat ditentukan tujuan
sebagai berikut:
a. Untuk
mengetahui apa pengertian imunisasi
b. Untuk
mengetahui tujuan dari imunisasi
c. Untuk
mengetahui macam-macam dari imunisasi
d. Untuk
mengetahui jenis-jenis imunisasi
e.
Untuk mengetahui Bagaimana mekanisme kerja dari imunisasi
BAB II
TINJAUAN TEORI
2.1 PENGERTIAN
IMUNISASI.
Imunisasi merupakan usaha memberikan kekebalan
pada bayi dan anak dengan memasukkan vaksin dalam tubuh agar tubuh membuat zat
anti untuk mencegah terhadap penyakit tertentu. Sedangkan yang dimaksud dengan
vaksin adalah bahan yang dipakai untuk merangsang pembentukan zat anti yang
dimasukkan ke dalam tubuh melalui suntikan (misalnya vaksin BCG, DPT, dan
campak) dan mulut (misalnya vaksin polio).
2.2 TUJUAN IMUNISASI.
Tujuan dari imunisasi adalah untuk
mengurangi angka penderitaan suatu penyakit yang sangat membahayakan kesehatan
bahkan bisa menyebabkan kematian pada penderitanya. Beberapa penyakit yang
dapat dihindari dengan imunisasi yaitu:
· Hepatitis.
· Campak.
· Polio.
· Difteri.
· Tetanus.
· Batuk Rejan.
· Gondongan
· Cacar air
· TBC
2.3 MACAM-MACAM
IMUNISASI.
·
Imunisasi Aktif.
Adalah kekebalan tubuh yang didapat
seorang karena tubuh yang secara aktif membentuk zat antibodi, contohnya:
imunisasi polio atau campak. Imunisasi aktif juga dapat dibagi 2 macam:
Ø Imunisasi aktif
alamiah
Adalah
kekebalan tubuh yang secara ototmatis di peroleh sembuh dari suatu penyakit.
Ø Imunisasi aktif
buatan
Adalah
kekebalan tubuh yang didapat dari vaksinasi yang di berikan untuk mendapatkan
perlindungan dari suatu penyakit.
·
Imunisasi Pasif.
Adalah kekebalan tubuh yang didapat seseorang yang zat kekebalan tubuhnya di dapat dari
luar. Contohnya Penyuntikan ATC (Anti tetanus Serum). Pada orang yang
mengalami luka kecelakaan. Contoh lain adalah: Terdapat pada bayi yang
baru lahir dimana bayi tersebut menerima berbagi jenis antibodi dari ibunya
melalui darah placenta selama masa kandungan.misalnya antibodi terhadap campak.
Imunisasi pasif ini di bagi yaitu:
Ø Imunisasi pasif alamiah
Adalah antibodi
yang didapat seorang karena di turunkan oleh ibu yang merupakan orang tua
kandung langsung ketika berada dalam kandungan.
Ø Imunisasi pasif buatan.
Adalah
kekebalan tubuh yang diperoleh karena suntikan serum untuk mencegah penyakit
tertentu.
2.4 JENIS-JENIS IMUNISASI
1.
Imunisai BCG
Imunisai BCG adalah prosedur memasukkan
vaksin BCG yang bertujuan memberi
kekebalan tubuh terhadap kuman mycobakterium tuberculosis dengan cara
menghambat penyebaran kuman.
2.
Imunisasi hepatitis B
Imunisasi hepatitis B adalah tindakan
imunisasi dengan pemberian vaksin hepatitis B ke tubuh bertujuan memberi kekebalan
dari penyakit hepatitis.
3. Imunisasi polio
Imunisasi polio
adalah tindakan memberi vaksin poli (dalam bentuk oral) atau di kenal dengan
nama oral polio vaccine (OPV) bertujuan memberi kekebalan dari penyakit poliomelitis. Imunisasi dapat
diberikan empat kali dengan 4-6 minggu.
4.
Imunisasi DPT
Imunisasi DPT adalah merupakan tindakan
imunisasi dengan memberi vaksin DPT (difteri pertusis tetanus) /DT (difteri
tetanus) pada anak yang bertujuan memberi kekebalan dari kuman penyakit
difteri, pertusis, dan tetanus. Pemberian vaksin pertama
pada usia 2 bulan dan berikutnya dengan interval 4-6 minggu.
5. Imunisasi campak
Imunisasi
campak adalah tindakan imunisasi dengan memberi vaksin campak pada anak yang
bertujuan memberi kekebalan dari penyakit campak. Imunisasi dapat di berikan
pada usia 9 bulan secara subkutan, kemudian ulang dapat diberikan dalam
waktu interval 6 bulan atau lebih setelah suntikan pertama.
6. Imusisasi MMR
Imusisasi MMR
(measles, mumps, rubella) merupakan imunisasi yang digunakan dalam memberikan
kekebalan terhadap penyakit campak (measles); gondong, parotis epidemika (mumps);
dan campak Jerman (rubella). Dalam imunisasi MMR, antigen yang dipakai adalah
virus campak strain edmonson yang dilemahkan, virus rubella strain RA 27/3, dan
virus gondong. Vaksin ini tidak dianjurkan untuk bayi usia di bawah 1 tahun
karena dikhawatirkan terjadi interferensi dengan antibodi maternal yang masih
ada. Khusus pada daerah endemik, sebaiknya diberikan imunisasi campak yang
monovalen dahulu pada usia 4-6 bulan atau 9-11 bulan dan booster(ulangan) dapat
dilakukan MMR pada usia 15-18 bulan.
7. Imunisasi
typhus abdominalis
Imunisasi
typhus abdominalis merupakan imunisasi yang digunakn untuk mencegah terjainya
penyakit typhus abdominalis, diantaranya kuman yang dimatikan, kuman yang
dilemahkan (vivotif, bernna), dan antigen capsular vi poliysaccharida (typhim
vi, pasteur meriux). Vaksi kuman yang dimatikan dapat diberikan untuk bayi 6-12
bulan adalah 0,1 ml, 1-2 tahun 0,2 ml, dan 2-12 tahun 0,5 ml. Pada imunisasi
awal dapat diberikan sebanyak 2 kali dengan interval 4 minggu kemudian penguat
setelah 1 tahun kemudian. Vaksin kuman yang telah dilemahkan dapat diberikan
dalam bentuk capsule enterice coated sebelum makan pada hari ke 1, 2 dan 5 untuk
anak diatas usia 6 tahun. Antigen kapsular diberikan untuk usia di atas 2 tahun
dan dapat diulang setiap 3 tahun.
8. Imunisasi
Varicella
Merupakan
imunisasi yang digunakan untuk mencegah terjadinya penyakit cacat air (varicella).
Vaksin varicela merupakan virus hidup varicella zoozter strain OKA yang
dilemahkan. Vaksin varicella dapat diberikan suntikan tunggal pada usia 12
tahun di daerah tropis dan bila di atas usia 13 tahun dapat diberikan 2 kali
suntikan dengan interval 4-8 minggu.
9. imunisasi
Hepatitis A
Merupakan
imunisasi yang digunakn untuk mencegah terjadinya penyakit hepatitis A.
Pemberian imunisasi ini dapat diberikan untuk usia di atas 2 tahun. Imunisai
awal menggunakn vaksin havrix (berisi virus hepatitis A strain HM 175 yang di
non aktifkan) dengan 2 suntikan dengan interval 4 minggu, booster pada 6 bulan
setelahnya. Jika menggunakan vaksin MSD dapat dilakukan 3 kali suntikan pada
usia 6 dan 12 bulan.
10. Imunisasi HiB
Merupakan
imunisasi yang digunakan untuk mencegah terjadinya penyakit influensa tipe b.
Vaksin ini adalah bentuk polysakarida murni (PRP: purified capsular
polysacharide) kuman H.influenzae tipe b. Antigen dalam vaksin tersebut dapat
dikonjugasi dengan protein-protein lain, seperti toksoid tetanus (PRP-T), toksoid
difteri (PRP-D atau PRPCR50), atau dengan kuman menongokokus (PRP-OMPC). Pada
pemberian imunisasi awal dengan PRP-T dilakukan 3 suntikan dengan interval 2
bulan, sedangkan vaksin PRP-OMPC dilakukan 2 suntikan dengan interval 2 bulan,
kemudian booster-nya dapat diberikan pada usia 18 bulan (Ismoedijanto, 2002).
2.5 MEKANISME IMUNISASI DALAM PROSES
PENCEGAHAN PENYAKIT
Imunisasi bekerja dengan cara
merangsang pembentukan antibodi terhadap organisme tertentu, tanpa
menyebabkan seorang sakit terlebih dahulu.vaksin zat yang digunakan untuk
membentuik imunitas tubuh. Terbuat dari mikroorganisme ataupun bagian dari
mikroorganisme penyebab infeksi yang telah di matikan atau di lemahkan tidak
akan membuat penderita jatuh sakit vaksin dimasukan kedalam tubuh yang
biasanya melalui suntikan.
Sistem pertahanan tubuh kemudian akan
bereaksi ke dalam vaksin yang di masukan ke dalam tubuh tersebut sama seperti
apabila mikroorganisme menyerang tubuh dengan cara membentuk antibodi kemudian
akan membunuh vaksin tersebut layaknya membunuh mikroorganisme yang menyerang.
Kemudian antibodi akan terus berada di
peredaran darah membentuk imunisasi ketika suatu saat tubuh diserang oleh
mikroorganisme yang sama dengan yang terdapat di dalam vaksin, maka antibodi
akan melindungi tubuh dan mencegah terjadinya infeksi.
Pada anak yaitu:
Polio, campak, rubella, difteria, batuk rejan, meningitis, cacar air, gondongan, dan hepatitis
B. Sedangkan terdapat 3 jenis vaksinasi yang diberikan
pada kelompok anak-anak ataupun dewasa dengan resiko tinggi menderita infeksi
yaitu: Hepatitis A, Influenza, dan Pneumon.
BAB III
TINJAUN KASUS
Dampak dari
Imunisasi yang Tidak Lengkap
September 20, 2012
Apa bahayanya jika anak Anda tidak dikasih Imunisasi yang
Lengkap? Pertanyaan ini biasanya terngiang hampir di semua Orang Tua yang baru
saja memiliki seorang Bayi. Ya, pemberian Imunisasi pada seorang Bayi sangatlah
penting termasuk ketepatan waktu dan berbagai macam jenisnya. Nah sayangnya
banyak Orang Tua yang cukup teledor untuk memberikan Anaknya Imunisasi, seperti
hanya memberikan beberapa Imunisasi yang penting saja. Padahal jika mereka tahu
bahayanya, mungkin mereka akan berpikir dua kali untuk melakukan hal tersebut.
Sebenarnya mengapa banyak Orang Tua yang teledor melakukan
Imunisasi? Anda tahu sendiri, Jaman Modern sekarang setiap orang dituntut untuk
bisa bekerja keras agar bisa mendapatkan uang yang banyak serta kenaikan
pangkat dalam waktu yang cepat. Akibatnya, banyak para Orang Tua yang kemudian
menjadi Workaholic dan lebih mementingkan pekerjaannya dibandingkan Program
Imunisasi sang Anak. Ya, mereka menganggap Imunisasi itu bisa dilakukan kapan
saja dan hanya beberapa yang penting. Nah, tahukah Anda… pendapat mereka salah
besar.
Program Imunisasi tidak boleh dilakukan sembarangan dan
harus sesuai jadwal lahir dan usia dari sang Bayi, karena pemberian Imunisasi
yang terlambat bisa dikatakan hampir percuma karena biasanya sang penyakit
sudah “ngendon” duluan di dalam tubuh sang Bayi. Nah agar Anda para calon Orang
Tua tidak kecolongan dalam hal Imunisasi Anak, maka Anda perlu tahu Bahayanya
jika Anak Anda tidak dikasih Imunisasi yang Lengkap, yaitu :
1. Penyakit Akan Mudah Menyerang
Tentu
saja, jika Anak Anda hanya mendapatkan Imunisasi yang seperlunya seperti DTP
dan juga Hib, bukan berarti Anak Anda akan kebal terhadap penyakit menular
secara umum. Penyakit berbahaya seperti Hepatitis A, Hepatitis B, Campak, dan
bahkan juga Polio akan sangat mudah dan beresiko menyerang Anak Anda. Dengan
kata lain untuk urusan penyakit di atas kekebalan Anak Anda sama dengan
kekebalan Anak yang tidak di Imunisasi. Nah apakah Anda mau jika buah hati Anda
hanya memiliki kekebalan yang seperlunya saja?
2. Mudah Tertular Orang yang Sakit
Sudah
pasti Anak Anda akan mudah terserang Penyakit Berbahaya yang menular seperti
Polio apabila di tubuh Anak Anda tidak ada system pertahanan yang menjaganya
dengan penuh. Tidak perduli itu datang dari Bakteri itu sendiri ataupun bahkan
dari hasil penularan yang dilakukan oleh orang lain. Misalkan Anak Anda sudah
di Imunisasi dengan polio-0 saat lahir tapi kemudian sejak saat itu Anak Anda
tidak pernah lagi di Imunisasi Polio.
Hasilnya Vaksin Polio tersebut hanya melindungi seadanya dan
hanya dalam waktu yang singkat saja, setelah itu Anak Anda benar-benar tanpa
perlindungan apapun untuk mencegah Penyakit Polio datang padanya. Dan inilah
yang menyebabkan sang Anak akhirnya terserang Polio kendati sebelumnya sudah
divaksin.
3. Ada Efek Samping
Vaksin sengaja diberikan secara bertahap karena mengikuti kemampuan
dari Bayi Anda untuk menerima Vaksin tersebut. Nah ada beberapa Vaksin awal
yang sifatnya adalah aman untuk jangka waktu tertentu setelah itu akan
menimbulkan efek samping. Karena itu ada bentuk Vaksin-2, Vaksin-3, Vaksin-4
dan seterusnya, karena selain memperpanjang usia Vaksin juga berguna untuk
menghilangkan efek samping dari Vaksin yang ada sebelumnya. Dan ini adalah
salah satu Bahayanya jika Anak Anda tidak dikasih Imunisasi yang Lengkap, yang
sering kali tidak ketahui oleh para Orang Tua.
BAB IV
PEMBAHASAN
Imunisasi
adalah suatu upaya untuk mendapatkan kekebalan terhadap suatu penyakit dengan
cara memasukkan kuman atau bibit kuman yang telah dilemahkan atau dimatikan
kedalam tubuh. dengan memasukan kuman atau bibit penyakit tersebut, tubuh dapat
menghasilkan zat anti yang pada saatnya digunakan tubuh untuk melawan kuman
atau bibit penyakit penyerang tubuh
Program
Imunisasi adalah cara terbaik untuk melindungi seseorang dari serangan penyakit
yang berbahaya dan juga mematikan khususnya bagi Bayi dan Anak-anak. Banyak
sekali kematian akibat penyakit bisa dicegah dengan menggunakan Imunisasi ini,
akan tetapi banyak orang yang masih meragukan tentang keamanannya
Imunisasi di
Indonesia mulai dikenal oleh masyarakat pada tahun 1970 dimana saat itu yang
ditarget tentu saja Bayi dan Anak-anak. Ya, pemberian Imunisasi pada Bayi ini
bertujuan agar tidak rentan terkena penyakit sejak dini sehingga ketika tumbuh
Dewasa, Bayi tersebut bisa hidup dengan sehat dan aktif. Sejak dulu, Imunisasi
ini pada dasarnya bertujuan untuk membangkitkan kekebalan tubuh yang ada
didalam tubuh manusia sehingga mampu menepis penyakit berbahaya yang akan
menyerang tubuh, tanpa menimbulkan efek samping atau pun efek berbahaya
lainnya.
Dari kasus yang telah dikemukakan
pada bab sebelumnya, jelas bahwa orang tua
kurang perhatian untuk memberikan imunisasi yang lengkap kepada anaknya. Karena
di jaman yang modern ini setiap
orang dituntut untuk bisa bekerja keras agar bisa mendapatkan uang yang banyak
serta kenaikan pangkat dalam waktu yang cepat. Akibatnya, banyak para Orang Tua
yang kemudian menjadi Workaholic dan lebih mementingkan pekerjaannya
dibandingkan Program Imunisasi sang Anak. Mereka menganggap Imunisasi itu bisa
dilakukan kapan saja dan hanya beberapa yang penting. Padahal
pendapat mereka salah besar, program
Imunisasi tidak boleh dilakukan sembarangan dan harus sesuai jadwal lahir dan
usia dari sang Anak.
Penyelesaian
dari masalah diatas adalah para
orang tua seharusnya diberikan informasi tentang bahaya jika imunisasi tidak
diberikan lengkap dan sesuai jadwal. Dijelaskan jika tidak diberi imunisasi
lengkap anak akan mudah tertular penyakit seperti Hepatitis A, Hepatitis B, Campak, dan Polio. Bahkan
kekebalan tubuh anak akan menurun dan mudah tertular penyakit. Maka para orang
tua harus disadarkan mulai sekarang, apa gunanya bekerja keras mendapatkan
banyak uang dan kenaikan pangkat dalam waktu yang cepat apabila mempunyai anak
yang mudah tertular penyakit karena tidak diimunisasi. Apabila anak mudah
sakit-sakitan orang tua juga harus mengobati anaknya dan mengeluarkan uang
lebih banyak daripada rutin memberikan imunisasi kepada buah hatinya.
BAB
V
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Dari pembahasan masalah di atas
dapat di simpulkan:
1.
Imunisasi adalah suatu prosese untuk membuat sistem
pertahanan tubuhkebal
terhadap infasi mikroorganisme (bakteri dan virus).
2.
Tujuan dari imunisasi adalah untuk menguranggi angka
penderitaan suatu penyakit
yang sangat membahayakan kesehatan bahkan bisa menyebabkankematian pada penderitanya.
3.
Macam-macam dari imunisasi adalah imunisasi aktif dan
pasif.
4.
Jenis-jenis imunisasi adalah BCG,Hepatitis
B,Polio,DTP,Campak.
B. SARAN
Berdasarkan
kesimpulan di atas maka di sarankan bagi setiap ibu agar selalu memperhatikan
kesehatan bayinya yaitu harus selalu aktif ke posyandu atau tenaga
kesehatan terdekat untuk di beri imunisasi karena dengan diberi
imunisasi dapat mencegah bayi dalam berbagai macam penyakit.
DAFTAR PUSTAKA
Ikatan Dokter Anak Indonesia. 2003. Asuhan Tumbuh Kembang Anak. Bandung:
Penerbit Angkasa
Ismoedijanto. 2003. Pengembangan Praktik Imunisasi Pada Anak. Surabaya: Pertemuan
Ilmiah Tahunan I Perkani
Alimul, Aziz . 2008. Ilmu Kesehatan Anak untuk Pendidikan Kebidanan. Jakarta: Salemba
Medika
0 komentar:
Posting Komentar